Hikmah Puasa Hari Ke 28, Meminta Pertolongan Allah Melalui Sabar dan Shalat

Jadi, dalam mafhûm al-mukhãlafah (pemahaman terbalik) seolah Allah SWT mengatakan: “… Hai orang-orang yang beriman, sambungkanlah jiwamu kepada Nabi, karena Nabi tersambung (terhubung) kepada-Ku”.
Dengan demikian, sabar dan shalat adalah dua terminologi yang dalam khazanah kejiwaan manusia merupakan sebuah kekuatan Allah SWT yang “disematkan” di dalam diri manusia. Sehingga penderitaan yang dialami manusia, jika dihadapi dengan sabar dan shalat, adalah sebuah “arena” pembentukan jiwa yang kokoh yang bakal “tahan/kebal” dari fluktuasi rasa manusia yang
Kadang senang kadang susah, kadang menderita kadang bahagia, kadang sempit kadang lapang. Terminologi sabar dan shalat adalah dua keadaan yang bertujuan untuk mendorong diri kita untuk mendekati Allah SWT.
Karena itu, dua keadaan tersebut harus dimasuki dengan terlebih dahulu membuka pintu kesadaran dengan mengembalikan segala sesuatunya hanya kepada Allah SWT. Bahwa semua kita adalah milik Allah SWT dan akan kembali kepada Allah SWT.
Orang yang bersabar dikategorikan oleh Allah sebagai orang yang lulus ujian. Kepada mereka Allah SWT akan memberikan kabar gembira. Sebagaimana janji-Nya:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqarah [2]: 155) Lalu Allah SWT memberikan kualifikasi orang yang lulus ujian itu dengan kalimat:
“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:
“Innã lillãhi wa innã ilaihi rãji’ûn (Sesungguhnya kami milik Allah, dan sesungguhnya kepada-Nyalah kami semua akan kembali”. (QS. Al-Baqarah [2]: 156) Itulah kabar gembira yang Allah maksudkan untuk diberitakan kepada orang-orang yang lulus ujian atau lulus fit and proper test untuk dikualifikasikan sebagai orang-orang yang sabar.
Orang-orang yang berkualifikasi sabar adalah orang-orang yang sangat dekat dengan Allah SWT. Sehingga saking dekatnya, semua doanya akan dikabulkan, kebutuhannya dipenuhi, dosa-dosanya diampuni dan hatinya menjadi kokoh dan diletakkan pada genggaman Allah SWT.
Allah SWT memberikan “lencana” bagi orang-orang yang sabar dengan “lencana keberkatan”. Orang yang diberkati adalah orang selalu dinaungi rahmat Allah SWT.
Jiwanya selalu tersambung dengan Rasulullah SAW, Allah SWT dan para Malaikat-Nya. Dengan begitu, sepanjang jalan hidupnya akan selalu diberikan petunjuk menuju jalan yang lurus.
“Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. Al-Baqarah [2]: 157). Dalam kesempatan lain, Allah SWT menegaskan untuk orang-orang yang sabar dengan imbalan pahala tak terhingga:
“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar akan dipenuhi pahala mereka tanpa hitungan.” (QS. Az-Zumar [39]: 10) Semoga kita dikategorikan oleh Allah SWT termasuk orang-orang yang berkualifikasi sebagai orang sabar. Ãmîn yã Rabbal ‘ãlamîn. Mari kita tutup artikel ini dengan do’a:
Rabbanã afrigh ‘alainã shabraw wa tsabbit aqdãmanã wanshurnã ‘alal qaumil kãfirîn “Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami dari (kedzhaliman) orang-orang kafir.” Ãmîn yã Rabbal ‘ãlamîn. Wallãhu A’lamu bish-Shawaãb
Read more info "Hikmah Puasa Hari Ke 28, Meminta Pertolongan Allah Melalui Sabar dan Shalat" on the next page :
Editor :Husnul Qotimah